Islam Cinta Kebersihan
Allah itu indah. Dan Ia sangat mencintai keindahan. Indah itu identik dengan bersih. Maka Islam pun memberikan banyak sekali perhatian menyangkut kebersihan ini.
Dalam pelajaran Islam yang paling pertama dan paling dasar kita terima adalah tentang bersuci (thaharah). Pintunya adalah perkara berwudhu dan mandi. Baru setelah wudhu, setelah membersihkan diri dengan mandi, kita diperbolehkan shalat, membaca mushaf Al quran dan ibadah lainnya.
Tujuannya apa. Adalah untuk membersihkan hadast (kotoran) kecil maupun hadast besar. Selain itu tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman bahwa Islam sangat mencintai kebersihan.
Itulah alasannya, mengapa materi tentang kebersihan menjadi salah satu kurikulum di Kampus Yatim Kreatif Indonesia (Yakin) Dompet Dhuafa Sumsel, seperti yang disampaikan dalam kesempatan pembinaan kepada adik-adik asuh, Ahad (18/11) yang lalu.
Dikatakan oleh M Ridwan, selaku Kepala Sekolah Yakin, tujuan dari penyampaian tema tersebut adalah untuk memberikan gambaran tentang kebersihan di dalam Islam.
“Bagaimana membersihkan diri, jenis-jenis kotoran (najis) dan cara membersihkannya. Tidak hanya itu, tema kebersihan yang disampaikan pun meluas. Menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kebersihan berperilaku”, ujar Ridwan.
Kebersihan yang disebut terakhir adalah bagaimana menjaga hati agar bersih dari kotoran iri, dengki, sombong dan sebagainya. Walaupun tidak terlihat, namun hati yang tidak bersih akan tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari.
“Bagian penting dari character building itu adalah bagaimana membersihkan diri dari sifat-sifat mudah iri, pendengki, sombong dan lainnya. Sehingga, hubungan antara manusia satu dengan yang lainnya tidak terganggu”, ucapnya.
Atas dasar itulah, setiap pekannya, pembinaan kepada adik-adik Yakin dikombinasikan antara pembinaan keterampilan sebagai bekal bagi mereka kelak dan juga pembinaan ahlak dan mental, yang merupakan bagian dari pembangunan karakter. (KJ-04)