Main Yuuk..!!
Aneka permainan tradisional sekarang semakin terpinggitkan. Kemunculan permainan berbasis gadget – yang dulu dimulakan dengan kehadiran gembot (game watch) telah menggeser kepopuleran permainan anak-anak tradisional.
Bentengan, gobak sodor, caingkling, dakocan, yeye, congklak dan lainnya, saat ini jarang sekali dimainkan oleh anak-anak. Padahal, permainan-permainan tersebut sarat akan pengajaran dan kebersamaan.
Apalagi untuk anak-anak yang masih terus tumbuh dalam hal penalaran dan motoriknya. Bermain di luar ruang bersama teman-teman, akan memperbagus tumbuh kembang anak-anak terutama dalam hal menjalin komunikasi emosional antar mereka.
Program pendampingan yang disertai dengan pendidikan karakter kepada anak-anak yatim dari keluarga dhuafa, Yatim Kreatif Indonesia (Yakin) DD Sumsel, punya program reguler dalam hal permainan tradisional ini.
M Ridwan Kepala Sekolah Yakin DD Sumsel, mengungkapkan bahwa secara pribadi ia prihatin dengan keadaan anak-anak sekarang yang cenderung lebih suka bermain gadget. “Mereka sekarang lebih suka maen hape. Bahkan saat diajak main bentengan mereka malah bingung dengan aturan mainnya”, ujarnya.
Menyadari pentingnya memasukkan kembali permainan tradisional ini ke dalam kurikulum Yakin, Ridwan lantas mengkreasikan pada pertemuan Ahad (2/8/2015) lalu dengan mengundang para simpatisan untuk bermain bersama anak-anak Yakin.
“Sengaja kita undang, para kakak-kakak yang ingin mengulang masa kecilnya, dengan bermain bersama adik-adik Yakin. Paling tidak mereka bisa memperkenalkan langsung aneka permainan yang pernah mereka mainkan dulu”, cecar Ridwan.
Beberapa permainan tradisional pun dimainkan pada hari itu. Seperti dakocan, bentengan, yeye dan lainnya.
Sebelumnya menurut Ridwan, pada beberapa kali pertemuan, permainan tradisional ini telah diperkenalkan dan dimainkan oleh adik-adik Yakin. “Namun khusus hari ini, kita ajak kakak-kakak dari luar agar mereka bisa merasakan sendiri aura keasyikan dalam bermain”. (KJ-04)